Translate

Sabtu, 17 Januari 2015

cerita "Teman Yang Egois"


“TEMAN YANG EGOIS”

       Suatu hari, ada seorang anak kelas 7 yang sangat egois yang bernama Arinda. Ia ingin pergi ke kantin, tetapi dia tidak ingin pergi sendiri. Ia ingin ditemani oleh temannya yang bernama Airin. Karena ia tidak mempunyai teman, dan hanya Airin saja yang hanya mau berteman dengan Arinda. Airin sedang makan di dalam kelas. Arinda tetap memaksa Airin untuk mengantarkan dia ke kantin. Terpaksa Airin mengantarkan Arinda ke kantin. Karena, Airin saja sudah digangguin oleh Arinda supaya dia ingin mengantarkan Arinda.

       Saat di kantin, Arinda sedang makan sendirian. Padahal, di sampingnya ada Airin yang mengantarkannya kekantin tadi. Arinda begitu pelit dan sama sekali tidak mau berbagi dengan Airin.

       Saat bel berbunyi, Arinda dan Airin itu masuk kelas. Saat itu, pada dalam pelajaran IPS. Dalam pelajaran itu, sedang belajar kelompok. Saat dibagi kelompok oleh pak guru, ternyata Arinda dan Airin satu kelompok.

       Dalam satu kelompok terdiri dari dua orang. Mereka berdua sedang berdiskusi. Saat Airin sedang memberi masukan, tetap saja Arinda tidak setuju dengan pendapat Airin. Ia tetap ingin pendapat ia sendiri dan tidak mau mengikuti pendapat orang lain. Terpaksa, Airin harus mengikuti Arinda yang sangat egois. Karna satu kelompok harus sama.

       Airin tetap sabar menghadapi sikap Arinda yang seperti itu. Ia ingin berteman dengan Arinda karena ia kasihan terhadap Arinda yang tidak mempunyai teman.

       Keesokan harinya, Airin tidak masuk sekolah karena sakit. Saat Arinda sedang mengajak main teman yang lainnya, teman-temannya sama sekali tidak menanggapi apa kata Arinda. Teman-temannya tidak mau berteman dengan Arinda. Karna, Arinda itu sangat egois pada semua. Arinda sangat kesepian. Tidak ada yang mau menemaninya kecuali Airin. Ia merenungkan diri. Apa yang salah pada dirinya.

       Setelah ia sadar, ternyata ia sangat egois pada semua apalagi terhadap Airin yang selalu ia perbuat bagaikan budak. Ia berjanji akan meminta maaf dengan semuanya terutama Airin yang sudah ia jadikan bagaikan budaknya. Dan ia berjanji akan berubah.

       Saat ia pulang sekolah dan sudah dirumah, ia mempunyai rasa ingin menjenguk Airin yang sedang sakit dirumahnya.

       Tidak lama, Arinda langsung pergi menuju rumah Airin yang sedang terbaring sakit.

       Saat ia sudah sampai, ternyata teman-teman yang lainnya juga sedang menjenguknya. Yang lain langsung menjauh dari Arinda. Arinda mendekat kepada Airin dan ia memeluk Airin. Ia meminta maaf sambil menangis yang sangat menyesal atas perbuatannya. “ Teman-teman, aku minta maaf atas perbuatanku selama ini yang sudah sangat egois pada kalian semua. Aku sadar sekarang bahwa aku sangat egois sekali. Aku berjanji akan berubah. Tapi, aku mohon, tolong dimaafkan atas perbuatanku selama ini.”. Kata Arinda. Airin menjawab “saya mewakili teman-teman, sudah memaafkan kamu. Tapi, lain kali jangan pernah berbuat seperti itu lagi. Allah maha pemaaf. Allah pasti memaafkan kamu.”. jawab Arindakembali “ ya. Aku janji”.

       Keesokan harinya, Arinda, Airin, dan yang lainnya, bermain bersama kembali. Mereka senang Karen Arinda memang sudah ingin berubah.

 

 
Kesimpulan :

       Jangan pernah jadi orang egois. Tidak ada orang yang menemani orang yang egois. Tetapi, kita juga harus sabar menanggapi orang yang egois. Kalian beri nasehat saja jika ada orang yang egois. Ya, walaupun orang yang egoisnya itu tidak akan nanggapin apa kata kamu. Tapi, lama-kelamaan ia akan sadar sendiri. Berubah itu butuh proses dan tidak langsung.

thank's my teacher


“Terima Kasih Guruku”

                Disaat kita masih kecil, kita tidak mengerti apa-apa. Disaat kita dewasa, kita bisa mengerti semuanya apa yang tidak kita mengerti saat masih kecil. Itu semua berkat siapa? Gurumu kan? Dengan itu, kalian harus berterima kasih kepada guru kalian. karena, tanpa mereka kalian tidak akan seperti ini. Walaupun, dia adalah orangtua kedua kita disekolah. Tetapi, rasa sayang mereka sama dengan rasa sayang orangtua kandung kita.

                Kita pernah berbuat salah pada mereka. Tetapi, apakah dia marah? Tidak! Tetapi, ia hanya menasehati kita agar kita tidak seperti itu. Itulah bukti kasih sayang dia kepada mereka. Segalak-galaknya mereka, mereka tetap sayang pada kita.

Puisi untuk guru :

 

GURUKU

Oh guruku…

Kau telah mendidik kami

Dengan penuh kasih sayang

 

Oh guruku…

Disaat aku dewasa nanti

Aku akan selalu ingat kepadamu

 

Oh guruku…

Kau adalah pahlawan tanpa jasa

Mengajari kami sampai dewasa ini

 

Oh guruku…

Terima kasih atas perjuanganmu

Yang telah mendidik kami

 

Tanpamu…

Aku tak akan bisa menjadi seperti ini

mengeluh

"Mengeluh"

Selama ini, kalian selalu mengeluh. Apakah kalian tidak ingin bersyukur apa yang kalian dapatkan saat ini? Kalian telah memiliki banyak fasilitas yang sangat istimewa! Coba kalian lihat orang-orang pinggiran. Mereka tinggal saja, susah untuk tinggal di sebuah rumah yang bertembok. Mereka hanya tinggal disebuah gubuk. Tetapi, mereka tidak pernah mengeluh tentang semua apa yang dia dapat. Mereka selalu bersyukur, walaupun mereka hidupnya susah dan hanya mendapat penghasilan yang sedikit.

                Jika kalian, iri dengan orang lain, karena orang lain itu bisa membelii yang lebih mewah dari kita, jangan pernah kalian melihat ke atasnya (orang kaya). Kalian harus melihat yang di bawah (orang miskin) kalian. kalau untuk urusan dunia, kalian lihat kebawah. Sedangkan, urusan akhirat, kalian lihat keatasnya.

                Kita itu, harus sering-sering bersyukur. Coba kalian merenungkan diri. Pikirkan apa kesalahan kalian yang telah kalian perbuat. Sedikit-sedikit coba kalian rubah kesalahan kalian.