“TEMAN YANG EGOIS”
Suatu hari, ada seorang anak kelas 7 yang sangat egois yang
bernama Arinda. Ia ingin pergi ke kantin, tetapi dia tidak ingin pergi sendiri.
Ia ingin ditemani oleh temannya yang bernama Airin. Karena ia tidak mempunyai
teman, dan hanya Airin saja yang hanya mau berteman dengan Arinda. Airin sedang
makan di dalam kelas. Arinda tetap memaksa Airin untuk mengantarkan dia ke
kantin. Terpaksa Airin mengantarkan Arinda ke kantin. Karena, Airin saja sudah
digangguin oleh Arinda supaya dia ingin mengantarkan Arinda.
Saat di kantin, Arinda sedang makan sendirian. Padahal, di
sampingnya ada Airin yang mengantarkannya kekantin tadi. Arinda begitu pelit
dan sama sekali tidak mau berbagi dengan Airin.
Saat bel berbunyi, Arinda dan Airin itu masuk kelas. Saat itu,
pada dalam pelajaran IPS. Dalam pelajaran itu, sedang belajar kelompok. Saat
dibagi kelompok oleh pak guru, ternyata Arinda dan Airin satu kelompok.
Dalam satu kelompok terdiri dari dua orang. Mereka berdua
sedang berdiskusi. Saat Airin sedang memberi masukan, tetap saja Arinda tidak
setuju dengan pendapat Airin. Ia tetap ingin pendapat ia sendiri dan tidak mau
mengikuti pendapat orang lain. Terpaksa, Airin harus mengikuti Arinda yang
sangat egois. Karna satu kelompok harus sama.
Airin tetap sabar menghadapi sikap Arinda yang seperti itu. Ia
ingin berteman dengan Arinda karena ia kasihan terhadap Arinda yang tidak
mempunyai teman.
Keesokan harinya, Airin tidak masuk sekolah karena sakit. Saat
Arinda sedang mengajak main teman yang lainnya, teman-temannya sama sekali
tidak menanggapi apa kata Arinda. Teman-temannya tidak mau berteman dengan
Arinda. Karna, Arinda itu sangat egois pada semua. Arinda sangat kesepian. Tidak
ada yang mau menemaninya kecuali Airin. Ia merenungkan diri. Apa yang salah
pada dirinya.
Setelah ia sadar, ternyata ia sangat egois pada semua apalagi
terhadap Airin yang selalu ia perbuat bagaikan budak. Ia berjanji akan meminta
maaf dengan semuanya terutama Airin yang sudah ia jadikan bagaikan budaknya.
Dan ia berjanji akan berubah.
Saat ia pulang sekolah dan sudah dirumah, ia mempunyai rasa
ingin menjenguk Airin yang sedang sakit dirumahnya.
Tidak lama, Arinda langsung pergi menuju rumah Airin yang
sedang terbaring sakit.
Saat ia sudah sampai, ternyata teman-teman yang lainnya juga
sedang menjenguknya. Yang lain langsung menjauh dari Arinda. Arinda mendekat
kepada Airin dan ia memeluk Airin. Ia meminta maaf sambil menangis yang sangat
menyesal atas perbuatannya. “ Teman-teman, aku minta maaf atas perbuatanku
selama ini yang sudah sangat egois pada kalian semua. Aku sadar sekarang bahwa
aku sangat egois sekali. Aku berjanji akan berubah. Tapi, aku mohon, tolong
dimaafkan atas perbuatanku selama ini.”. Kata Arinda. Airin menjawab “saya
mewakili teman-teman, sudah memaafkan kamu. Tapi, lain kali jangan pernah
berbuat seperti itu lagi. Allah maha pemaaf. Allah pasti memaafkan kamu.”.
jawab Arindakembali “ ya. Aku janji”.
Keesokan harinya, Arinda, Airin, dan yang lainnya, bermain
bersama kembali. Mereka senang Karen Arinda memang sudah ingin berubah.
Jangan pernah jadi orang egois. Tidak ada orang yang menemani
orang yang egois. Tetapi, kita juga harus sabar menanggapi orang yang egois. Kalian
beri nasehat saja jika ada orang yang egois. Ya, walaupun orang yang egoisnya
itu tidak akan nanggapin apa kata kamu. Tapi, lama-kelamaan ia akan sadar
sendiri. Berubah itu butuh proses dan tidak langsung.
Minta biografi penulis cerpen ini saya ada tugas sekolah?
BalasHapusRingkasan cerpen ini apa?
BalasHapus