-Aletha Jung-
“It’s not what we have in life
But who we have in our life that
matters”
-J.M Laurance-
Saya bukan orang yang kaya, yang bisa memiliki harta sampai 7 turunan. Tapi saya beruntung punya keluarga yang baik dan harmonis. Saya belum menikah. Jadi yang saya bicarakan adalah keluarga dengan orangtua saya, bukan keluarga kecil saya. Berikut kiat-kiat atau tips bagaimana menjaga keluarga untuk tetap harmonis dan berhubungan erat.
Daftar Isi
1.
Interaksi Terhadap Keluarga
2.
Keterbukaan Terhadap Keluarga
3.
Jangan Saling Menyalahkan Sesama Anggota
Keluarga
4.
Sesuatu Yang Dilarang Saat Bersama
Dengan Keluarga
5.
Cara Memperbaiki Hubungan Keluarga Yang
Bermasalah
6.
Everything Back To Family
“Interaksi Terhadap Keluarga”
Saat
ini, banyak sekali sebuah keluarga yang sulit sekali untuk berinteraksi secara
langsung. karena, mereka sibuk dengan gadget mereka masing-masing, Dan mereka
juga lebih mementingkan orang lain dibandingkan dengan keluarganya. Interaksi
terhadap keluarga itu sangatlah yang penting untuk diajarkan kepada anak-anak.
Karena, sebelum mengenal dunia luar, cara anak-anak berkomunikasi pasti dilakukan
pertama dalam lingkungan keluarga.
Interaksi
sangatlah penting untuk semua orang. Karena, manusia adalah makhluk sosial.
Yang dimaksud dengan makhluk sosial adalah manusia membutuhkan bantuan orang
lain. Tidak mungkin manusia bisa hidup sendiri. Contohnya, apabila seorang
murid tidak akan bisa belajar apabila tidak ada bantuan dari seorang guru.
Berinteraksi
dengan keluarga itu minimal 15 menit dalam 1 hari. Coba kalian dengan keluarga
kalian masing-masing. Apakah kalian sudah melakukannya berinteraksi dengan
keluarga selama minimal 15 menit dengan keluarga dalam 1 hari? Kalau belum,
coba lakukanlah. Semoga saja, kalian bisa terbiasa dengan kegiatan itu jika
melakukannya rutin. Dan kalau bisa, lebih banyak waktunya untuk berinteraksi
dengan keluarga itu lebih baik. Saya akan memberi sedikit tips agar kalian bisa
melakukannya.
1.
Selalu
Menjadi Yang Memulai
Maksudnya
selalu menjadi yang memulai adalah, kita harus bisa menjadi yang pertama
memulai obrolan. Karena, dengan kita memulainya, itu akan menciptakan sebuah
interaksi. Kita juga bisa cerita-cerita tentang apapun. Ataupun kita juga bisa
bertanya.
2.
Hindari
Memiliki Kesibukan Sendiri
Saat
kita dengan keluarga, kita tidak boleh memiliki kesibukan sendiri-sendiri.
Contohnya, ketika kita sedang makan bersama dengan keluarga di sebuah tempat
makan, misalnya, restoran, café, dan lain-lain, dan kita sedang menunggu
makanan yang diantarkan waiter. Sebaiknya, kita hindari gadget, buku, atau
apapun yang sehingga membuat kita memiliki kesibukan sendiri. Lebih baik kita
menciptakan sebuah obrolan baru. Misalnya, kita bisa membicarakan tempat
makannya, atau soal makanannya. Karena, masih banyak topik obrolan yang harus
kita lakukan saat dengan keluarga. Dengan seperti itu, kita tidak menjadi
seperti dengan orang lain dan merasa lebih dekat dengan keluarga. Sehingga,
menciptakan keluarga yang harmonis.
Jadi, itulah tips yang saya berikan untuk kalian
semua. Semoga dengan tips yang saya berikan untuk kalian semua, bisa membantu
dan bermanfaat.
“Keterbukaan Terhadap Keluarga”
Sesama
anggota keluarga, kita harus saling membantu, memecahkan sebuah masalah secara
bersama-sama, dan keterbukaan sesama anggota keluarga. Pada bab ini, saya akan
membahas tentang Kerterbukaan terhadap keluarga.
Maksud
dari bab ini adalah kita harus saling sharing tentang apa yang telah terjadi
sesama anggota keluarga. Yaitu, kita bercerita tentang apa yang terjadi dengan
kita. Misalnya, kita sedang ada masalah. Kita harus ceritakan itu kepada
keluarga kita. Mungkin saja, keluarga kita bisa membantunya. Janganlah
ditutup-tutupi. Karena, masalah tidak akan terselesaikan, jika kita memendamnya
dan menyelesaikannya sendiri.
Pada
saat jaman ini, banyak sekali anggota keluarga yang lebih baik menyelesaikan
masalahnya dengan sendiri. Padahal, dengan cara itu, masalah tidak akan cepat
terselesaikan. Dan juga, banyak orang yang sedang patah hati, lebih dominannya
saat ini pada kaum remaja. Mereka enggan bercerita dengan keluarganya. Memendam
sebuah perasaan, sama saja kita menyakiti diri kita sendiri
Pada
bab sebelumnya, saya juga telah menyebutkan bahwa memulai sebuah obrolan itu
akan menciptakan sebuah interaksi. Dari sebuah interaksi, kita akan menciptakan
sebuah keluarga yang sangat akrab. Dari situlah kita memulai. Memang, melakukan
semua ini sedikit sulit kalau kita tidak mempunyai kemauan untuk seperti ini.
sebelumnya, keluarga saya juga dulu sempat menjadi keluarga yang sibuk dengan
kesibukannya masing-masing. Saat di mobil, hanya diam saja tidak ada obrolan
apapun. Dari situlah saya belajar. Saya menanyakan atau menceritakan
sesuatu. ketika ada hal-hal lucu, kita
tertawa bersama. Dan akhirnya, dalam keluarga saya menjadi sebuah keluarga yang
bisa dibilang akrab satu sama lain dengan para anggota keluarga.
Saya
mempunyai sebuah cerita. Cerita ini ada sebuah cerita nyata dari seorang
sahabatku.
Teman
saya yang bernama Dani, dulu itu bisa dibilang mempunyai sebuah keluarga yang
sangat-sangat akrab sekali dan harmonis. Tetapi, sekarang keluarga itu menjadi
sangat berantakan. Orangtua-nya menjadi bercerai. Kakak-kakaknya menjadi
anak-anak pergaulan bebas. Dan dia sendiri, bisa dibilang seperti anak tidak
diurus. Saya juga kasihan melihat Fachri seperti itu. Saya berusaha untuk
membantu dia mencoba untuk prinsip saya seperti tadi. Tetapi, dia sudah tetap
bilang “Tidak Bisa” untuk merubahnya. Memang, itu semua masih bisa dirubah.
Asalkan mereka semua punya kesadaran. Dan sampai sekarang, Fachri tidak sekolah
dan hanya menjadi tukang parkir dekat pasar. Aku sempat lihat dia sedang memarkirkan
sebuah mobil. Dia begitu kumal, kotor, dan bau. mungkin memang sangat-sangat
tidak terurus.
Oleh
karena itu, kita tidak boleh untuk melupakan semuanya dengan keluarga. Kita
harus terbuka dengan keluarga. Menceritakan semua hal yang sedang terjadi
dengan kita. Jangan sampai, kita mempunyai sebuah keluarga yang seperti Dani.
Dan, jadikanlah cerita Dani itu sebagai motivasi kalian.
“Jangan Saling Menyalahkan Sesama
Anggota Keluarga”
Kita
sesama anggota keluarga pasti pernah melakukan sebuah kesalahan antara satu
sama lain. Kalau seperti itu, selesaikanlah secara baik. Jangan berkelahi
sehingga nanti akan terjadi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Kesalahan
yang dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga itu berawal dari kesalahan
kecil. Lalu, kesalahan kecil diperbesar dan akhirnya terjadilah suatu kesalahan
besar dan menjadi sebuah masalah.
Ada tips yang akan saya berikan kepada kalian semua sebagai berikut.
1. Meminta
maaf
Sebenarnya
untuk soal meminta maaf, tidak harus yang melakukan kesalahan terlebih dahulu
yang meminta maaf. Lebih bak, dalam posisi sedang bermasalah dan kita pun tidak
membuat masalah, meminta maaf lah terlebih dahulu. Karena, dari kata maaf itu
timbul suatu rasa yang membuat seseorang itu merasakan bahwa dia yang bersalah
kenapa dia yang meminta maaf terlebih dahulu. Karena, kita juga sesama manusia
harus saling memaafkan. Tidak boleh mempunyai rasa dendam. Karena itu akan
menimbulkan penyakit hati.
2. Bicaralah dengan secara baik-baik
Terkadang, suatu hal yang membuat seseorang emosi adalah bagaimana cara orang tersebut berbicara dengan tidak sopan atau kasar. Contohnya seperti orang itu marah-marah, berbicara dengan nada tinggi, dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan. Seharusnya, kita berbicara dengan halus, sopan, dan tanpa ada rasa emosi.
Mungkin
hanya itu saja tips yang saya berikan. Semoga saja, itu dapat membantu kalian
dalam masalah seperti ini.
“Sesuatu Yang Dilarang Saat Sedang
Bersama Keluarga”
Apakah
kalian tahu apa yang dimaksud dari judul tersebut? Ya! ini tentang larangan
saat kita bersama keluarga. Dalam keluarga saya, membentuk suatu kegiatan yaitu
“ No Gadget With Family” artinya, tidak ada gadget dengan keluarga. Saya akan
memberi tahu, hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan saat sedang bersama
keluarga, sebagai berikut.
1. Bermain
Gadget
Mungkin
saat ini gadget sudah tidak asing lagi bagi kalian semua. Bahkan, anak kecil
pun saat ini sudah diberi gadget. Hal ini tidak boleh dilakukan saat dengan
keluarga. Contohnya, saat kita sedang menunggu makanan di sebuah restoran. Kita
sedikit jenuh karena hanya melihat kiri-kanan yang sedang makan atau yang
lain-lain. Jika kita bermain gadget, hubungan kita dengan keluarga menjadi
tidak akrab. Lebih baik, kita tinggalkan dahulu gadget tersebut sampai makan
kita datang dan habis. Kita bisa memulai sebuah obrolan dari kejenuhan
tersebut. Atau mungkin kita bisa bercerita hal-hal yang lucu. Itu akan membuat
kita menjadi lebih akrab dan semakin dekat dengan keluarga.
2. Sibuk
Dengan Urusannya masing-masing
Terkadang,
jika kita sedang mengadakan sebuah acara berkumpul di rumah salah satu kerabat
kita, selalu sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang membaca buku, bermain
game, menonton tv, dan lain-lain.
Menurut
saya, lebih baik kita tinggalkan semua kesibukan kita. Marilah kita menikmati
suasana berkumpul ini.
3. Talking
Something Annoying
Ketika
semuanya berkumpul, jangan pernah memberikan atau membicarakan tentang sesuatu
yang membuat perasaan orang itu menjadi tak berperasaan. I mean, jangan
membicarakan sesuatu yang dapat menyinggung perasaan setiap orangnya. Karena,
suasana hati orang itu berbeda-beda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar