Kamis, 15 Juli 2021

Everything Back To Family (Semua Kembali kepada Keluarga)

 

-Aletha Jung-

 

“It’s not what we have in life

But who we have in our life that matters”

-J.M Laurance-



Saya bukan orang yang kaya, yang bisa memiliki harta sampai 7 turunan. Tapi saya beruntung punya keluarga yang baik dan harmonis. Saya belum menikah. Jadi yang saya bicarakan adalah keluarga dengan orangtua saya, bukan keluarga kecil saya. Berikut kiat-kiat atau tips bagaimana menjaga keluarga untuk tetap harmonis dan berhubungan erat.


Daftar Isi

1.                  Interaksi Terhadap Keluarga

2.                  Keterbukaan Terhadap Keluarga

3.                  Jangan Saling Menyalahkan Sesama Anggota Keluarga

4.                  Sesuatu Yang Dilarang Saat Bersama Dengan Keluarga

5.                  Cara Memperbaiki Hubungan Keluarga Yang Bermasalah

6.                  Everything Back To Family


“Interaksi Terhadap Keluarga”

 

    Saat ini, banyak sekali sebuah keluarga yang sulit sekali untuk berinteraksi secara langsung. karena, mereka sibuk dengan gadget mereka masing-masing, Dan mereka juga lebih mementingkan orang lain dibandingkan dengan keluarganya. Interaksi terhadap keluarga itu sangatlah yang penting untuk diajarkan kepada anak-anak. Karena, sebelum mengenal dunia luar, cara anak-anak berkomunikasi pasti dilakukan pertama dalam lingkungan keluarga.

    Interaksi sangatlah penting untuk semua orang. Karena, manusia adalah makhluk sosial. Yang dimaksud dengan makhluk sosial adalah manusia membutuhkan bantuan orang lain. Tidak mungkin manusia bisa hidup sendiri. Contohnya, apabila seorang murid tidak akan bisa belajar apabila tidak ada bantuan dari seorang guru.

    Berinteraksi dengan keluarga itu minimal 15 menit dalam 1 hari. Coba kalian dengan keluarga kalian masing-masing. Apakah kalian sudah melakukannya berinteraksi dengan keluarga selama minimal 15 menit dengan keluarga dalam 1 hari? Kalau belum, coba lakukanlah. Semoga saja, kalian bisa terbiasa dengan kegiatan itu jika melakukannya rutin. Dan kalau bisa, lebih banyak waktunya untuk berinteraksi dengan keluarga itu lebih baik. Saya akan memberi sedikit tips agar kalian bisa melakukannya.

 

1.      Selalu Menjadi Yang Memulai

    Maksudnya selalu menjadi yang memulai adalah, kita harus bisa menjadi yang pertama memulai obrolan. Karena, dengan kita memulainya, itu akan menciptakan sebuah interaksi. Kita juga bisa cerita-cerita tentang apapun. Ataupun kita juga bisa bertanya.

 

2.      Hindari Memiliki Kesibukan Sendiri

    Saat kita dengan keluarga, kita tidak boleh memiliki kesibukan sendiri-sendiri. Contohnya, ketika kita sedang makan bersama dengan keluarga di sebuah tempat makan, misalnya, restoran, café, dan lain-lain, dan kita sedang menunggu makanan yang diantarkan waiter. Sebaiknya, kita hindari gadget, buku, atau apapun yang sehingga membuat kita memiliki kesibukan sendiri. Lebih baik kita menciptakan sebuah obrolan baru. Misalnya, kita bisa membicarakan tempat makannya, atau soal makanannya. Karena, masih banyak topik obrolan yang harus kita lakukan saat dengan keluarga. Dengan seperti itu, kita tidak menjadi seperti dengan orang lain dan merasa lebih dekat dengan keluarga. Sehingga, menciptakan keluarga yang harmonis.

    Jadi,  itulah tips yang saya berikan untuk kalian semua. Semoga dengan tips yang saya berikan untuk kalian semua, bisa membantu dan bermanfaat.

 

“Keterbukaan Terhadap Keluarga”

 

    Sesama anggota keluarga, kita harus saling membantu, memecahkan sebuah masalah secara bersama-sama, dan keterbukaan sesama anggota keluarga. Pada bab ini, saya akan membahas tentang Kerterbukaan terhadap keluarga.

    Maksud dari bab ini adalah kita harus saling sharing tentang apa yang telah terjadi sesama anggota keluarga. Yaitu, kita bercerita tentang apa yang terjadi dengan kita. Misalnya, kita sedang ada masalah. Kita harus ceritakan itu kepada keluarga kita. Mungkin saja, keluarga kita bisa membantunya. Janganlah ditutup-tutupi. Karena, masalah tidak akan terselesaikan, jika kita memendamnya dan menyelesaikannya sendiri.

    Pada saat jaman ini, banyak sekali anggota keluarga yang lebih baik menyelesaikan masalahnya dengan sendiri. Padahal, dengan cara itu, masalah tidak akan cepat terselesaikan. Dan juga, banyak orang yang sedang patah hati, lebih dominannya saat ini pada kaum remaja. Mereka enggan bercerita dengan keluarganya. Memendam sebuah perasaan, sama saja kita menyakiti diri kita sendiri

    Pada bab sebelumnya, saya juga telah menyebutkan bahwa memulai sebuah obrolan itu akan menciptakan sebuah interaksi. Dari sebuah interaksi, kita akan menciptakan sebuah keluarga yang sangat akrab. Dari situlah kita memulai. Memang, melakukan semua ini sedikit sulit kalau kita tidak mempunyai kemauan untuk seperti ini. sebelumnya, keluarga saya juga dulu sempat menjadi keluarga yang sibuk dengan kesibukannya masing-masing. Saat di mobil, hanya diam saja tidak ada obrolan apapun. Dari situlah saya belajar. Saya menanyakan atau menceritakan sesuatu.  ketika ada hal-hal lucu, kita tertawa bersama. Dan akhirnya, dalam keluarga saya menjadi sebuah keluarga yang bisa dibilang akrab satu sama lain dengan para anggota keluarga.

    Saya mempunyai sebuah cerita. Cerita ini ada sebuah cerita nyata dari seorang sahabatku.

    Teman saya yang bernama Dani, dulu itu bisa dibilang mempunyai sebuah keluarga yang sangat-sangat akrab sekali dan harmonis. Tetapi, sekarang keluarga itu menjadi sangat berantakan. Orangtua-nya menjadi bercerai. Kakak-kakaknya menjadi anak-anak pergaulan bebas. Dan dia sendiri, bisa dibilang seperti anak tidak diurus. Saya juga kasihan melihat Fachri seperti itu. Saya berusaha untuk membantu dia mencoba untuk prinsip saya seperti tadi. Tetapi, dia sudah tetap bilang “Tidak Bisa” untuk merubahnya. Memang, itu semua masih bisa dirubah. Asalkan mereka semua punya kesadaran. Dan sampai sekarang, Fachri tidak sekolah dan hanya menjadi tukang parkir dekat pasar. Aku sempat lihat dia sedang memarkirkan sebuah mobil. Dia begitu kumal, kotor, dan bau. mungkin memang sangat-sangat tidak terurus.

    Oleh karena itu, kita tidak boleh untuk melupakan semuanya dengan keluarga. Kita harus terbuka dengan keluarga. Menceritakan semua hal yang sedang terjadi dengan kita. Jangan sampai, kita mempunyai sebuah keluarga yang seperti Dani. Dan, jadikanlah cerita Dani itu sebagai motivasi kalian.

  

“Jangan Saling Menyalahkan Sesama Anggota Keluarga”

 

    Kita sesama anggota keluarga pasti pernah melakukan sebuah kesalahan antara satu sama lain. Kalau seperti itu, selesaikanlah secara baik. Jangan berkelahi sehingga nanti akan terjadi KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).

    Kesalahan yang dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga itu berawal dari kesalahan kecil. Lalu, kesalahan kecil diperbesar dan akhirnya terjadilah suatu kesalahan besar dan menjadi sebuah masalah.

Ada tips yang akan saya berikan kepada kalian semua sebagai berikut.

1.      Meminta maaf

    Sebenarnya untuk soal meminta maaf, tidak harus yang melakukan kesalahan terlebih dahulu yang meminta maaf. Lebih bak, dalam posisi sedang bermasalah dan kita pun tidak membuat masalah, meminta maaf lah terlebih dahulu. Karena, dari kata maaf itu timbul suatu rasa yang membuat seseorang itu merasakan bahwa dia yang bersalah kenapa dia yang meminta maaf terlebih dahulu. Karena, kita juga sesama manusia harus saling memaafkan. Tidak boleh mempunyai rasa dendam. Karena itu akan menimbulkan penyakit hati.

 

2.      Bicaralah dengan secara baik-baik

        Terkadang, suatu hal yang membuat seseorang emosi adalah bagaimana cara orang tersebut berbicara dengan tidak sopan atau kasar. Contohnya seperti orang itu marah-marah, berbicara dengan nada tinggi, dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan. Seharusnya, kita berbicara dengan halus, sopan, dan tanpa ada rasa emosi.

 

      Mungkin hanya itu saja tips yang saya berikan. Semoga saja, itu dapat membantu kalian dalam masalah seperti ini.


“Sesuatu Yang Dilarang Saat Sedang Bersama Keluarga”

 

    Apakah kalian tahu apa yang dimaksud dari judul tersebut? Ya! ini tentang larangan saat kita bersama keluarga. Dalam keluarga saya, membentuk suatu kegiatan yaitu “ No Gadget With Family” artinya, tidak ada gadget dengan keluarga. Saya akan memberi tahu, hal-hal apa saja yang tidak boleh dilakukan saat sedang bersama keluarga, sebagai berikut.

 

1.      Bermain Gadget

    Mungkin saat ini gadget sudah tidak asing lagi bagi kalian semua. Bahkan, anak kecil pun saat ini sudah diberi gadget. Hal ini tidak boleh dilakukan saat dengan keluarga. Contohnya, saat kita sedang menunggu makanan di sebuah restoran. Kita sedikit jenuh karena hanya melihat kiri-kanan yang sedang makan atau yang lain-lain. Jika kita bermain gadget, hubungan kita dengan keluarga menjadi tidak akrab. Lebih baik, kita tinggalkan dahulu gadget tersebut sampai makan kita datang dan habis. Kita bisa memulai sebuah obrolan dari kejenuhan tersebut. Atau mungkin kita bisa bercerita hal-hal yang lucu. Itu akan membuat kita menjadi lebih akrab dan semakin dekat dengan keluarga.

 

2.      Sibuk Dengan Urusannya masing-masing

    Terkadang, jika kita sedang mengadakan sebuah acara berkumpul di rumah salah satu kerabat kita, selalu sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang membaca buku, bermain game, menonton tv, dan lain-lain.

    Menurut saya, lebih baik kita tinggalkan semua kesibukan kita. Marilah kita menikmati suasana berkumpul ini.

 

3.     Talking Something Annoying

    Ketika semuanya berkumpul, jangan pernah memberikan atau membicarakan tentang sesuatu yang membuat perasaan orang itu menjadi tak berperasaan. I mean, jangan membicarakan sesuatu yang dapat menyinggung perasaan setiap orangnya. Karena, suasana hati orang itu berbeda-beda.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar